Opera adalah salah satu bentuk seni pertunjukan yang menggabungkan musik, drama, dan elemen teater dalam satu kesatuan. Sejak kemunculannya di Italia pada akhir abad ke-16, opera berkembang menjadi berbagai genre yang memiliki karakteristik unik. Dua jenis opera paling terkenal adalah Opera Seria dan Opera Buffa, namun ada juga beberapa subgenre lain yang memiliki peran penting dalam sejarah opera.
Dalam artikel ini, kita akan membahas jenis-jenis opera yang paling berpengaruh, bagaimana ciri khasnya, serta beberapa contoh karya terkenal dalam masing-masing genre.
1. Jenis Opera Seria: Drama yang Megah dan Heroik
Apa Itu Opera Seria?
Opera Seria adalah salah satu bentuk opera tertua yang berkembang di Italia pada abad ke-17 dan ke-18. Genre ini memiliki ciri khas berupa tema yang serius, megah, dan sering kali berkaitan dengan sejarah, mitologi, atau kisah kerajaan.
Ciri Khas Opera Seria:
- Mengangkat kisah-kisah dari mitologi atau sejarah klasik.
- Karakter bangsawan atau dewa-dewi sering menjadi tokoh utama.
- Menggunakan bahasa yang formal dan puitis dalam librettonya.
- Musiknya menonjolkan aria da capo, sebuah bentuk lagu yang memiliki struktur A-B-A, di mana bagian A dinyanyikan kembali dengan variasi vokal yang lebih rumit.
Contoh Karya Jenis Opera Seria Terkenal:
- Giulio Cesare (1724) – George Frideric Handel
- Idomeneo (1781) – Wolfgang Amadeus Mozart
- Mitridate, re di Ponto (1770) – Wolfgang Amadeus Mozart
Opera Seria mulai kehilangan popularitasnya pada akhir abad ke-18 ketika munculnya gaya opera yang lebih ringan dan dekat dengan kehidupan sehari-hari.
2. Jenis Opera Buffa: Humor dan Kehidupan Sehari-hari
Apa Itu Opera Buffa?
Opera Buffa adalah kebalikan dari Opera Seria. Opera ini muncul pada abad ke-18 sebagai respons terhadap Opera Seria yang dianggap terlalu kaku dan elitis. Opera Buffa lebih berfokus pada kisah-kisah ringan, humor, dan karakter dari kelas menengah atau rakyat biasa.
Ciri Khas Opera Buffa:
- Menggunakan cerita yang lebih realistis, sering kali mengambil inspirasi dari kehidupan sehari-hari.
- Tokoh utama biasanya berasal dari kelas menengah atau rakyat biasa, bukan bangsawan atau dewa-dewi.
- Memiliki dialog yang lebih alami dan terkadang menggunakan bahasa daerah.
- Musiknya lebih ringan, dengan banyak ansambel vokal dan duet yang menggambarkan interaksi antar karakter.
Contoh Karya Opera Buffa Terkenal:
- Le Nozze di Figaro (1786) – Wolfgang Amadeus Mozart
- Il Barbiere di Siviglia (1816) – Gioachino Rossini
- Don Pasquale (1843) – Gaetano Donizetti
Opera Buffa menjadi sangat populer karena memberikan hiburan bagi masyarakat luas dan menyajikan cerita yang lebih dekat dengan kehidupan nyata.
3. Jenis Opera Semiseria: Perpaduan Serius dan Komedi
Opera Semiseria adalah genre yang menggabungkan elemen drama serius dari Opera Seria dengan elemen humor dari Opera Buffa. Biasanya, opera ini memiliki karakter utama yang menghadapi konflik serius, tetapi juga menyertakan elemen komedi untuk meringankan suasana.
Contoh Karya Jenis Opera Semiseria:
- La Gazza Ladra (1817) – Gioachino Rossini
- Linda di Chamounix (1842) – Gaetano Donizetti
4. Grand Opera: Spektakel yang Megah
Grand Opera adalah bentuk opera yang berkembang pada abad ke-19, terutama di Prancis. Opera ini terkenal karena produksi panggungnya yang spektakuler, orkestra besar, dan tema yang epik.
Ciri Khas Grand Opera:
- Durasi panjang, sering kali memiliki empat atau lima babak.
- Menggunakan panggung dan kostum yang megah.
- Paduan suara besar dan orkestra yang dramatis.
- Biasanya menggunakan bahasa Prancis.
Contoh Karya Grand Opera:
- La Juive (1835) – Fromental Halévy
- Les Huguenots (1836) – Giacomo Meyerbeer
- Don Carlos (1867) – Giuseppe Verdi
5. Jenis Opera Verismo: Kisah Realistis dan Emosional
Opera Verismo muncul pada akhir abad ke-19 di Italia, sebagai bagian dari gerakan yang ingin menggambarkan realitas kehidupan secara lebih emosional dan dramatis. Berbeda dengan Opera Seria yang penuh dengan mitologi dan bangsawan, Opera Verismo lebih dekat dengan kisah rakyat biasa yang menghadapi konflik tragis.
Ciri Khas Opera Verismo:
- Karakter berasal dari kelas pekerja atau masyarakat biasa.
- Emosi yang intens dan realistis.
- Musik dan lirik yang lebih dramatis dan ekspresif.
Contoh Karya Jenis Opera Verismo:
- Cavalleria Rusticana (1890) – Pietro Mascagni
- Pagliacci (1892) – Ruggero Leoncavallo
- Tosca (1900) – Giacomo Puccini
Kesimpulan Dari Berbagai Jenis Opera
Dunia opera memiliki berbagai genre yang berkembang seiring waktu. Dari Opera Seria yang serius dan megah, hingga Opera Buffa yang penuh humor, serta genre lain seperti Opera Semiseria, Grand Opera, dan Opera Verismo, masing-masing menawarkan pengalaman unik bagi penonton.
Meski beberapa jenis opera sudah jarang dipentaskan, karya-karya dari setiap genre tetap hidup dan menjadi bagian penting dalam sejarah musik klasik. Bagi siapa saja yang ingin menikmati opera, memahami perbedaan genre ini bisa membantu dalam memilih pertunjukan yang sesuai dengan selera dan preferensi pribadi.
Baca juga : Kostum dan Riasan dalam Opera Cina: Simbolisme Warna dan Maknanya